Palu – SultengDaily.com | Turnamen Domino Nambaso Cup 2025 resmi dibuka di halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (12/6/2025). Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus strategi membangun ekosistem kerja yang adil dan harmonis antara pekerja dan pengusaha.
Turnamen tahunan ini melibatkan ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari karyawan perusahaan, pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga komunitas pekerja di Kota Palu dan sekitarnya. Selain sebagai ajang kompetisi, kegiatan ini diposisikan sebagai instrumen sosial yang mendukung visi “BERANI HARMONI”, sebuah program yang diinisiasi untuk memperkuat hubungan industrial berbasis keadilan, kesejahteraan, dan dialog sosial.
Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya olahraga sebagai sarana rekreatif dan strategis dalam membangun semangat kebersamaan lintas sektor dunia kerja.
“Domino bukan sekadar permainan. Ia adalah ruang pertemuan informal yang mampu mencairkan sekat-sekat birokrasi, mempertemukan pekerja dan pengusaha dalam suasana yang lebih setara dan manusiawi. Ini bagian dari upaya menciptakan hubungan kerja yang sehat dan saling menghargai,” ujar dr. Reny di hadapan peserta dan tamu undangan.
Turnamen ini juga menjadi wadah untuk memperkuat sinergi antar perusahaan dan instansi pemerintah di tengah dinamika dunia kerja yang kian kompleks. Peserta tidak hanya dituntut untuk menang, tetapi juga menjunjung tinggi sportivitas, komunikasi, dan keakraban lintas sektor.
Kepala Disnakertrans Sulteng menyampaikan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama beberapa hari dengan sistem gugur. Pemenang akan mendapatkan penghargaan simbolis, namun yang utama adalah nilai persatuan dan rasa saling menghormati yang tumbuh selama kompetisi.
Turnamen Domino Nambaso Cup 2025 menjadi bukti bahwa pendekatan non-formal seperti olahraga dapat menjadi katalis dalam membangun relasi kerja yang lebih sehat, kolaboratif, dan berkelanjutan di Sulawesi Tengah.
