banner 345x1150
banner 345x1150

Pelabuhan Ferry Taipa: Akses Utama Penghubung Sulawesi Tengah–Kalimantan

Foto AA
banner 728x90
SPACE IKLAN

Palu, 12 Mei 2025 – Transportasi laut kian menunjukkan peran strategisnya dalam menghubungkan rantai produksi antarwilayah di Indonesia, tak terkecuali antara Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Selain tarif yang relatif murah, moda ini juga menjadi alternatif favorit masyarakat saat masa liburan.

Salah satu simpul pentingnya adalah Pelabuhan Ferry Taipa, yang terletak di Jl. Moh. Amin, Kelurahan Taipa, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu. Berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat kota, pelabuhan ini melayani rute Palu–Balikpapan dua kali seminggu, yakni setiap Senin dan Jumat, dengan keberangkatan menuju Pelabuhan Kariangau di Balikpapan.

Sejak peresmian awal pada tahun 2002–2003, Pelabuhan Taipa tumbuh menjadi pusat perdagangan lintas Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Kepala Dinas Perhubungan Kota Palu, Ir. Siti Rahmawati, M.M., menyampaikan bahwa pelabuhan ini tidak hanya sarana angkut penumpang, tetapi juga jalur vital bagi komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan.

“Setiap minggunya, ratusan ton buah mangga, alpukat, durian, serta sayuran seperti tomat dan rica, hingga hewan ternak sapi, dikapalkan dari Taipa ke Balikpapan. Pelabuhan ini menopang ekonomi lokal dan membuka peluang pasar baru bagi petani dan peternak kami,” ujarnya.

Komoditas unggulan Sulawesi Tengah—seperti mangga Palu, durian Sigi, dan sapi penggemukan Morowali—memanfaatkan trayek laut ini untuk mencapai konsumen di Kalimantan dengan waktu tempuh sekitar 18–20 jam pelayaran. Keandalan jadwal dua kali seminggu dianggap memadai, namun masyarakat berharap frekuensi jasa ferry dapat ditambah untuk mendukung lonjakan permintaan, terutama saat musim panen raya.

Warga Kelurahan Taipa, Bapak Aminuddin (45), mengaku rutin menggunakan layanan ferry:

“Saya sering mudik ke Balikpapan setiap Jumat sore. Biaya tiket dan kargo relatif terjangkau, dan kapal cukup nyaman. Kalau frekuensi bertambah, tentu akan lebih membantu kami yang punya usaha kecil-kecilan,” katanya.

Sumber Foto Az

Meski demikian, beberapa tantangan masih dihadapi, antara lain fasilitas dermaga yang mulai menua dan terbatasnya area waiting lounge. Urusan keamanan barang juga perlu perhatian lebih, terutama untuk komoditas mudah rusak seperti sayuran basah.

Menanggapi itu, Dinas Perhubungan Kota Palu berencana melakukan revitalisasi dermaga serta penambahan fasilitas penyangga (cold storage) untuk komoditas pertanian. Rencana ini akan dibahas dalam Rapat Koordinasi Teknis dengan Kementerian Perhubungan dan stakeholder terkait bulan depan.

Dengan langkah perbaikan infrastruktur dan peningkatan layanan, Pelabuhan Ferry Taipa diharapkan semakin mampu menopang konektivitas antarpulau, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, serta memberi alternatif angkutan yang aman dan efisien bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

Penulis: AAEditor: MIRZA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *