Palu, 13 Juni 2025 — Sebuah langkah penting dan penuh makna politik diumumkan dari Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. Gubernur Anwar Hafid resmi membentuk Satuan Tugas Ekonomi Biru, sebagai upaya mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan berbasis potensi lokal serta partisipasi rakyat pesisir.
Langkah ini langsung mendapat sambutan dari berbagai pihak, termasuk dari Partai Gema Bangsa, yang secara resmi mendaulat Anwar Hafid sebagai “Kawan Gema” — gelar kehormatan bagi tokoh publik yang dinilai sejalan secara ideologis dan praktis dengan misi partai dalam membangun kemandirian daerah dan kesejahteraan rakyat.
“Langkah Gubernur Anwar membentuk Satgas Ekonomi Biru bukan sekadar respons terhadap potensi laut kita, tetapi cerminan dari visi politik yang berpihak pada masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Ini adalah aktualisasi dari ide besar yang selama ini hanya menjadi wacana,” ujar Andika, Sekretaris Wilayah DPW Partai Gema Bangsa Sulawesi Tengah, Jumat (13/6).
Ekonomi Biru: Strategi Masa Depan yang Berakar di Laut
Konsep ekonomi biru memang bukan hal baru, namun di Sulawesi Tengah, ia punya arti yang sangat konkret. Dengan garis pantai sepanjang ribuan kilometer, pulau-pulau kecil yang tersebar, dan komunitas pesisir yang menggantungkan hidup dari laut, arah kebijakan ini dinilai sangat tepat dan realistis.
Dari budidaya udang Vaname, perikanan tangkap, hingga pengolahan hasil laut seperti ikan asap, abon ikan, atau produk-produk ekspor laut lainnya, Sulawesi Tengah sudah lama dikenal punya keunggulan lokal yang bisa dikembangkan.
Namun, menurut Partai Gema Bangsa, potensi saja tidak cukup.
“Yang dibutuhkan adalah keberanian politik untuk menjadikannya prioritas. Dan Gubernur Anwar Hafid telah memulainya. Maka bagi kami, ia layak disebut Kawan Gema,” lanjut Andika.
Lebih dari Sekadar Teknis: Ini Sikap Politik
Partai Gema Bangsa menilai pembentukan Satgas Ekonomi Biru ini sebagai tindakan politik progresif, bukan sekadar program teknokratik biasa. Di tengah tantangan ketimpangan pembangunan dan dominasi investor besar dalam sektor kelautan, keberadaan Satgas ini diharapkan mampu menjadi penyeimbang dan pelindung bagi kepentingan masyarakat pesisir.
Sebagai partai yang mengusung transformasi dari akar rumput, Gema Bangsa juga menekankan pentingnya pengawasan publik dan partisipasi komunitas lokal dalam implementasi kebijakan ini.
Ajakan untuk Kolaborasi
Sebagai penutup siaran persnya, Partai Gema Bangsa menyerukan dukungan luas dari semua elemen masyarakat: akademisi, pelaku ekonomi pesisir, birokrat daerah, dan komunitas muda, untuk turut mengawal agenda ekonomi biru ini secara serius dan berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa manfaat ekonomi biru ini benar-benar dirasakan oleh para nelayan, pembudidaya, dan pelaku ekonomi kecil di wilayah pesisir Sulawesi Tengah,” pungkas Andika.
